Thursday, November 7, 2019

Kamis Manis



Hallo Selamat Malam,, Selamat tanggal 7 :D btw aroma gajihan para pekerja keras masih terasa nih, semoga selalu dilimpahkan rejeki untuk kita semua yaa.. Aamiin 

Hari ini kegiatan aku cukup melelahkan tapi dibalik itu juga sangat menyenangkan, kebetulan aku diajak bapak dosen dan beberapa staf program Magister untuk melaksanakan penyuluhan hukum tentang Pembuatan buku nikah yang perkawinannya belum dicatat oleh catatan sipil.. Sebelum aku tahu terkait hal itu yang akan dibahas para narasumber, diajak untuk ikut berpatisipasi dalam acara tersebut saja membuat aku sangat excited, terlebih setelah aku tahu tema yang dibahas tentang itu aku semakin tertarik..
Kami berangkat jam 8 pagi dengan menggunakan 1 Mobil, di dalam mobil tersebut hanya aku yang berstatus mahasiswa Program Magister, yang lainnya ada ibu ely, ibu diyah, pak eldi, bapak ?? (gatau nama beliau, intinya bapak nya baik.. udah gitu aja) dannn ada pak ifrani selaku sekretaris Program Magister Ilmu Hukum, beliau juga atasan aku bekerja saat ini lohh.. 
Sebenarnya mahasiswa yang ikut ada 2 orang, aku dan yasir.. karena kapasitas mobil tidak memungkinkan untuk yasir ikut dalam mobil tersebut, alhasil dia pakai kendaraan pribadinya menyusul kami ke tempat acara...
Oh iya, tempat acara penyuluhan hari ini terletak di Pulau Sugara,, aku semakin interested dong yaa, kenapaa ?? karena, pertama : baru pertama kali aku kesana dan kedua : aku penasaran itu pulau yang kaya gimana sih, kemudian aku bertanya-tanya emang itu maksudnya pulau atau hanya namanya aja kah.. ternyata usut punya usut, itu yaa memang pulau, dan dipulau tersebut ada terdiri 3 desa dengan jumlah penduduk kurang lebih 2400 orang, wah banyak juga kan :D

Setelah kami sampai ke TKP wkwk alhamdulillah disambut sangat baik oleh para masyarakat disana, kebetulan yang menyambut kami ada bapak sekretaris Desa Pulau Sugara, dan ada beberapa staf beliau termasuk pendamping desa.. (mohon maaf kebetulan ak lupa nama beliau semua wkwk)

Acara berlangsung sangat asik dengan disuguhkan 2 orang narasumber, narasumber pertama adalah bapak syaifudin, beliau adalah hakim pengadilan agama negeri banjarmasin, dan narasumber kedua adalah bapak nuryadin, beliau salah dosen di Fakultas Hukum unlam dan Fakultas syariah IAIN (kayanya hehe).. tidak ketinggalan berjalannya acara kami juga menyuguhkan beberapa snack untuk para peserta dan narasumber :)
Beberapa pertanyaan dilontarkan masyarakat dengan beraneka macam pertanyaan dan pastinya masih dalam ranah terkait nikah, waris.. Narasumber sangat luar biasa menyampaikan materi dan menjawab semua pertanyaan tersebut.. terlebih lagi karena ini desa jadi pengetahuan terkait hal ini agak banyak tidak diketahui masyarakat sekitar, jadi inilah kesempatan mereka untuk bertanya dan sharing.. 
Dan setelah acara selesai, acara foto foto manja pun terjadilah wkwk dan tidak lupa masyarakat dan narasumber juga diberikan makan. Tuh gimana coba, bermanfaat banget kan.. udah dapet ilmu , perutpun kenyang sehabis penyuluhan tersebut hihihi
Kami pun setelah acara selesai masih ngobrol dengan sekretaris desa, beliau mengatakan bahwa di Pulau Sugara ini masih banyak sekali pasangan suami isteri tidak mempunyai buku nikah, ad beberapa alasan selain terkait faktor keuangan (meurus itukan kada mungkin kada beduit pastilah mmbayar ini itu beduit yakalo), faktor pengetahuan (karena kadatapi paham handak meurus kawin tu kayapa, lalu kawin dibawah tangan gaes.. dan kawin dibawah tangan hanya mendapatkan surat selembar menyatakan bahwa ada perkawinan, dan surat tsb kada memiliki kekuatan hukum yang kuat) selain itu faktor geografis (ini pasangannya bejauh jauh an tempat tinggalnya, yang bini disana yang laki disitu, lalu koler bisa kesana kemari beurusan hmm) 
Perkawinan kan suatu perbuatan hukum , dimana kalau ada perbuatan hukum pastilah ada akibat hukum yang terjadi.. apabila perbuatan hukum tersebut tidak memiliki kekuatan hukum yang kuat maka sulit untuk mengatasi masalah apabila ada nantinya suatu saat akan ada masalah terkait perbuatan hukum yang terjadi itu.. 

begitu banyak dampak buruk yang terjadi karena mereka tidak memiliki buku nikah, pertama, sulitnya untuk umroh,naik haji.. kedua apabila merekaa mempunyai anak, dan anak mereka ingin menikah, akan terhalang dengan masalah orang tua nya yang tidak memiliki buku nikah. dan banyak lagi masalah yang lain.. karena seyogiyanya sekarang berurusan apapun itu selalu mensyaratkan adanya buku nikah..

Kiraanya sudah lumayan kek novel deh kisah aing wkwkkw
Okedeh semoga bermanfaat yaa postingan ini :)
Salam Hangat dari aku di Malam Jumat, ihh serem -__-

No comments:

Post a Comment

Jumat, 19 Juni 2020.. Selamat malam.. Besok sudah Weekend lagi :) Weekend adalah suatu hal yang selalu aku tunggu-tunggu sejak sekolah...